Senin, 26 Januari 2015
Rabu, 22 Oktober 2014
1. PETE/PET
Tanda ini biasanya
tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET
(polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol
plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PETE/PET
ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang
dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
Bahan PETE ini pun
berbahaya bagi pekerja yang berhubungan dengan pengolahan maupun botol daur
ulang botol PETE. Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida.
Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan
menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut.
Seringnya menghirup
senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi
wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila
melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang
lambat hingga usia 12 bulan.
Mayoritas bahan PETE
di dunia digunakan untuk serat sintesis dan bahan dasar botol kemasan. Di dalam
pertekstilan, PETE biasa disebut dengan polyester.
2. HDPE
Pada bagian bawah
kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya,
serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai
untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi
lipat dan lain-lain.
Botol plastik jenis
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk
digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik
berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PETE,
HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3. V/PVC
Tertulis (terkadang
berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V.
V itu berarti PVC
(polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini
bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.
Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya
untuk ginjal, hati dan berat badan. PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine)
yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini
saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada
suhu -15°C.
4. LDPE
Logo daur
ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density
polyethylene), yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic, dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol
yang lembek.
Sifat mekanis jenis
LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak,
pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi
terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat.
Barang berbahan LDPE
ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP
Tertera logo
daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap.
Jenis PP
(polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan
terpenting botol minum untuk bayi.
Carilah dengan kode
angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai
makanan dan minuman.
6. PS
Tertera logo
daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa
dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan
lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan,
styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini
sulit didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat
panjang dan lama.
Bahan ini dapat
dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut
pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara
terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan
api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER
Tertera logo
daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk
jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
Dapat dtemukan pada
tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil,
alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
- ridho
- saya ridho baihaqi/ridho torres dari smk syuhada teknologi banjarmasin